FTA menjadi Tantangan Terberat TV Berbayar

JAKARTA (IndoTelko) – Konten yang disediakan televisi Free To Air atau FTA masih menjadi tantangan terberat bagi TV berbayar untuk bisa mengembangkan pasarnya di Indonesia.

Lembaga riset Nielsen dalam presentasinya di acara Indonesia in View mengungkapkan 64% pelanggan TV berbayar menonton konten yang disediakan FTA. Sedangkan channel internasional yang ada di TV berbayar diminati 24% penonton.

"Ini menunjukkan bahwa konten lokal tetap jadi yang paling disukai. Pelanggan tetap menonton siaran lokal karena secara psikologi dekat denganya,” ungkap Managing Director Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo, kemarin.

Hal yang mengejutkan adalah acara yang paling banyak ditonton adalah Resepsi Pernikahan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad yang tayang di RCTI. Rataan penontonnya 142.075, dengan rating 4,2 dan share 13,1. Padahal, acara ini banyak mendapat sorotan sinis dari pengamat penyiaran.

"Sebenarnya potensi TV berbayar masih besar, tetapi tantangannya berat karena harus mengubah kebiasaan dari yang dapat banyak (tontonan) gratis ke yang berbayar," ujarnya.

Dari data Nielsen, saat ini ada 4.668.000 pelanggan TV berbayar. Sebaran terbesar masih di DKI Jakarta dengan angka 3.484.000 juta. Namun pertumbuhan paling pesat ada di luar DKI Jakarta.

Tahun lalu pelanggan di Bandung tumbuh 2,1%, Makassar (3,9%), dan Denpasar (2,3%). Di DKI Jakarta hanya tumbuh 0,1%.

Saat ini penetrasi TV berbayar baru ada di angka 5%, jauh dari angka kepemilikan TV di rumah tangga sebesar 95%.  Media Partners Asia memprediksi  TV berbayar punya potensi pasar lebih dari 30 juta pelanggan.(ak)

SUMBER

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel